BALIKPAPAN (Arrahmah.com)
– Rupanya
Kalimantan bukan target sepele bagi syiah, setelah beberapa hari yang lalu
dikabarkan sebanyak ratusan Imigran syiah gelap internasional menginjakan
kakinya di kantor Imigrasi Balikpapan. Kini syiah melakukan manuver lagi guna
memperkokoh basis mereka di Kalimantan, sebagaimana dilansir Syiahindonesia.com pada Senin (8/12/2014).
Mereka
tengah membidik para Muslimah ahlu sunnah guna diselewengkan akidahnya
dengan mengajak turut bergabung ke dalam organisasi yang melabeli diri anggota
mereka sebagai “Muslimah” Ahlulbait Indonesia. Padahal sudah jelas syiah itu
bukan Islam, maka tidak ada “Muslimah” untuk syiah wanita.
Manuver baru
itu disinyalir merupakan tindak lanjut terbentuknya Pimpinan Nasional
“Muslimah” Ahlulbait Indonesia (Muslimah ABI) belum lama ini di Jakarta. Maka,
kaum “Muslimah” pencinta Ahlulbait di Kalimantan Barat menyelenggarakan
Musyawarah Wilayah (Muswil) I Pimpinan Wilayah “Muslimah” Ahlulbait Indonesia
Kalimantan Barat. Forum Muswil yang di selenggarakan pada Sabtu (29/11)
mengambil tempat di aula Husainiyah Amirul Mukminin Pontianak.
Dalam
sambutannya, Dewan Pembina DPW ABI Kalbar, seorang ustadz syiah bernama
Muhammad Herman Al Muthahar mengatakan bahwa berorganisasi adalah keniscayaan
hakiki manusia. Manusia adalah makhluk sosial, zoon politicon, sehingga tidak
mungkin ia dapat hidup sendiri. “Interaksi antar manusia harus diatur
sedemikian rupa, agar kepentingan yang terpolarisasi dari setiap individu dapat
menjadi satu tujuan,” ujar Ustadz Herman, sebagaimana dikutip dari website
resmi ABI (2/12/2014).
Menurut
pengajar di Yayasan Amirul Mukminin ini, jika manusia dibiarkan tanpa adanya
aturan, niscaya akan terjadi gesekan dan konflik dalam proses sosialnya.
“Karena itulah keberadaan organisasi menjadi penting. Disadari atau tidak, kita
sudah berorganisasi dalam hidup, yakni mengorganisir keluarga,” lanjutnya.
Ketua DPW
ABI Kalbar, Muhammad Darwin, SE., MM., mengatakan bahwa pembentukan Pimpinan
Wilayah Muslimah Ahlulbait Indonesia Kalbar ini adalah sebuah upaya agar
hubungan antara para pencinta Ahlulbait syiah di Kalbar, terutama kaum hawa
semakin solid. “Kami berharap agar ‘Muslimah’ ABI menjadi wadah apresiasi kaum
perempuan pencinta Ahlulbait Kalbar, serta menjadi media eksistensi mereka,
sebagaimana juga tertera di dalam PD/PRT Muslimah ABI,” ungkapnya.
Kegiatan
yang dilaksanakan bertepatan dengan Wiladah Imam Musa Al Kazhim ini menetapkan
Ibu Ineu Ainun Mardhiah, S.Pd., M.Pd sebagai Ketua Pertama Pimpinan Wilayah
“Muslimah” Ahlulbait Indonesia Kalimantan Barat. “Dengan mengambil berkah dari
Imam Musa, kami berharap dapat melakukan pengkhidmatan dan dakwah melalui
“Muslimah” ABI Kalbar. Semoga segalanya dimudahkan,” tutur Ineu di akhir
kegiatan.
Kaum
Muslimin perlu waspada terhadap gerakan syiah semacam ini. Secara halus mereka
menyampaikan bahwa mereka adalah teman akrab kaum Muslim, namun disisi lain,
mereka punya proyek terselubung dalam misi mereka. Lihatlah sejarah! Bagaimana
syiah dengan liciknya membaur dengan kaum Muslimin, dan usai mereka punya
kekuatan, mereka akan menusuk kaum Muslimin dari belakang, sebagaimana sejarah
membuktikannya, juga sebagaimana negeri-negeri Arab seperti Irak dan Suriah.
Semoga kita termasuk dari orang-orang yang dibukakan matanya oleh Allah akan
makar syiah. Wallohu musta’an.(aliakram/arrahmah.com)
0 comments:
Post a Comment