
Zina (ejaan tidak baku: zinah; bahasa Arab: الزنا, bahasa Ibrani: ניאוף -zanah) adalah perbuatan persetubuhan antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan dan perkawinan. Secara umum, zina bukan hanya di saat manusia telah melakukan hubungan seksual, tapi segala aktivitas-aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia termasuk dikategorikan zina.
Dalam agama Islam, pelaku perzinaan dibedakan menjadi dua, yaitu pezina muhshan dan ghayru muhshan. Pezina muhshan adalah pezina yang sudah memiliki pasangan sah atau sudah menikah, sedangkan pezina ghayru muhshan adalah pelaku yang belum pernah menikah dan tidak memiliki pasangan sah.
Diriwayatkan dalam hadis:
"Ada seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah SAW. Ketika beliau sedang berada di dalam masjid. Laki-laki itu memanggil-manggil Rasulullah seraya mengatakan, "Hai Rasulullah aku telah berbuat zina, tapi aku menyesal." Ucapan itu diulanginya sampai empat kali. Setelah Rasulullah mendengar pernyataan yang sudah empat kali diulangi itu, lalu beliau pun memanggilnya, seraya berkata, "Apakah engkau ini gila?" "Tidak.", jawab laki-laki itu. Nabi bertanya lagi, "Adakah engkau ini orang yang muhsan?" "Ya.", jawabnya. Kemudian, Rasulullah bersabda lagi, "Bawalah laki-laki ini dan langsung rajam oleh kamu sekalian."
—H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
Berdasarkan hukum Islam, perzinaan termasuk salah satu dosa besar. Dalam agama Islam,
aktivitas-aktivitas seksual oleh lelaki/perempuan yang telah menikah
dengan lelaki/perempuan yang bukan suami/istri sahnya, termasuk
perzinaan. Dalam Alquran, dikatakan bahwa semua orang Muslim percaya
bahwa berzina adalah dosa besar dan dilarang oleh Allah.
Tentang perzinaan di dalam Alquran disebutkan di dalam ayat-ayat:
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."
—Al-Isra' 17:32
"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman."
—An-Nur 24:2
Hukumnya menurut agama Islam untuk para pezina adalah sebagai berikut:
- Jika pelakunya sudah menikah melakukannya secara sukarela (tidak dipaksa atau tidak diperkosa), mereka dicambuk 100 kali, kemudian dirajam.
- Jika pelakunya belum menikah, maka mereka didera (dicambuk) 100 kali. Kemudian diasingkan selama setahun.
Hukum di atas berdasarkan hadis:
Ambillah dariku! Ambillah dariku! Sungguh Allah telah memberi jalan kepada mereka. Jejaka yang berzina dengan gadis didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Dan orang yang telah menikah melakukan zina didera seratus kali dan dirajam."Dalam Pasal 284 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia dijelaskan bahwa yang terancam pidana jika yang melakukan zina adalah salah seorang dari wanita atau pria atau kedua-duanya dalam status sudah kawin. Hukum di Indonesia tidak memandang perbuatan zina ketika pelakunya adalah pria dan wanita yang sama-sama berstatus belum kawin. Hukum di Indonesia memandang suatu perbuatan zina jika dilakukan dengan sukarela (suka sama suka) maka pelaku tidak perlu dikenakan hukuman. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa tidak ada pihak yang dirugikan dan hanya menyinggung hubungan individu tanpa menyinggung hubungan masyarakat. Dengan demikian, perbuatan zina menurut hukum di Indonesia baru dianggap sebagai suatu tindak pidana dan dapat dijatuhkan hukuman ketika hal itu melanggar kehormatan perkawinan.
—H.R. Muslim dari Ubadah bin Samit.
Hal ini berarti, selain dari itu dalam hukum di Indonesia tidak dianggap sebagai zina, kecuali terjadi pemerkosaan atau pelanggaran kehormatan. Di saat hal ini diancam dalam KUHP dalam bab XIV kejahatan terhadap kesusilaan, Pasal 284-289 KUHP yang berisikan:
- Ada izin (consent) dari wanita yang disetubuhi.
- Wanita tersebut tidak sedang terikat perkawinan dengan laki-laki lain.
- Wanita tersebut telah cukup umur secara hukum.
- Wanita tersebut dalam keadaan sehat akalnya, tidak pingsan, dan mampu membuat keputusan.
Fenomena zina yang dipengaruhi hiburan yang disuguhkan media massa di Indonesia secara berkelanjutan dan rutin melalui sinetron untuk mayoritas penduduk Indonesia dengan taraf hidup menengah ke bawah ataupun dengan kecerdasan intelektual yang demikian juga memberikan angin segar bagi kaum kucing air merusak kehormatan kaum perempuan. Generasi tua dari golongan tersebut juga tanpa disadari telah tersugesti dengan doktrin yang disuguhkan sinetron tersebut, sehingga tanpa disadari telah kehilangan logika dan keyakinan untuk menjaga anak gadis mereka. Anak di luar nikah semakin banyak, keperawanan gadis yang belum menikah semakin langka keberadaannya, kecerdasan moral semakin menurun, kecerdasan spiritual sebatas kedok belaka, dan kecerdasan emosional menjadi seperti perwatakan yang ada dalam sinetron yang disesuaikan dengan kecenderungan sifat alami secara genetika dari golongan kelas bawah tersebut. Selain sinetron, acara televisi yang memberitakan kehidupan para selebriti juga menambah pengaruh negatif kepada golongan kelas menengah ke bawah yang sulit menyaring dan menahan pengaruh ke arah yang tidak memuliakan harga diri dan kehormatan menuju zina.
Berikut ini adalah beberapa akibat buruk dan bahaya zina:
1.Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa
dan keburukan, yakni berkurangnya agama si pezina, hilangnya sikap
menjaga diri dari dosa, kepribadian buruk, dan hilangnya rasa cemburu.
2.Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan suatu hal yang sangat diperdulikan dan perhiasan yang sangat indah dimiliki perempuan.
3.Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
4.Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
5.Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian
sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
6.Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Allah maupun sesama manusia.
7.Tumbuhnya sifat liar di hati pezina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terarah.
8.Pezina akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan tidak dipercaya.
9.Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dideteksi oleh orang-orang yang memiliki hati yang bersih melalui mulut atau badannya.
10.Kesempitan hati dan dada selalu dirasakan para pezina. Apa yang dia
dapatkan dalam kehidupan adalah kebalikan dari apa yang diinginkannya.
Dikarenakan orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara yang
melanggar perintah Allah, maka Allah akan memberikan yang sebaliknya
dari apa yang dia inginkan, dan Allah tidak menjadikan larangannya
sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.
11.Pezina telah mengharamkan dirinya untuk mendapat bidadari di dunia maupun di akhirat.
12.Perzinaan menjadikan terputusnya hubungan persaudaraan, durhaka
kepada orang tua, pekerjaan haram, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan
keluarga dan keturunan. Bahkan dapat terciptanya pertumpahan darah dan
sihir serta dosa-dosa besar yang lain. Zina biasanya berkait dengan dosa
dan maksiat yang lain, sehingga pelakunya akan melakukan dosa-dosa yang
lainnya.
13.Zina menghilangkan harga diri pelakunya dan merusak masa depannya,
sehingga membebani kehinaan yang berkepanjangan kepada pezina dan kepada
seluruh keluarganya.
14Kehinaan yang melekat kepada pelaku zina lebih membekas dan mendalam
daripada kekafiran. Kafir yang memeluk Islam, maka selesai
persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa.
Walaupun pelaku zina telah bertaubat dan membersihkan diri, pezina masih
merasa berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya.
15.Jika wanita hamil dari hasil perzinaan, maka untuk menutupi aibnya
ia mengugurkan kandungannya. Selain telah berzina, pezina juga telah
membunuh jiwa yang tidak berdosa. Jika pezina adalah seorang perempuan
yang telah bersuami dan melakukan perselingkuhan
sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir, maka
16.pezina telah
memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga
anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disadari siapa dia sebenarnya.
17.Perzinaan akan melahirkan generasi yang tidak memiliki silsilah
kekeluargaan menurut hubungan darah (nasab). Di mata masyarakat mereka
tidak memiliki status sosial yang jelas.
18.Pezina laki-laki bermakna bahwa telah menodai kesucian dan kehormatan wanita.
19.Zina dapat menimbulkan permusuhan dan menyalakan api dendam pada
keluarga wanita dengan lelaki yang telah berzina dengan wanita dari
keluarga tersebut.
20.Perzinaan sangat mempengaruhi jiwa keluarga pezina, mereka akan
merasa jatuh martabat di mata masyarakat, sehingga mereka tidak berani
untuk mengangkat wajah di hadapan orang lain.
21.Perzinaan menyebabkan menularnya penyakit-penyakit berbahaya seperti AIDS, sifilis, kencing nanah, dan penyakit-penyakit lainnya yang ditularkan melalui hubungan seksual.
22.Perzinaan adalah penyebab bencana kepada manusia, mereka semua akan dimusnahkan oleh Allah akibat dosa zina yang menjadi tradisi dan dilakukan secara terang-terangan.
Zina cenderung mengakibatkan standar ganda
yang merugikan kaum perempuan yang statusnya belum menikah dan telah
dewasa menurut hukum yang telah ditentukan dalam perundang-undangan yang
berlaku. Standar ganda yang diterima oleh kaum perempuan berupa
ketidakmampuan menuntut pasangan berzinanya untuk menikahinya, karena
tidak adanya hukum yang mengatur bahwa laki-laki yang menzinainya harus
menikahi perempuan yang dizinai. Jika terjadi kehamilan dan terlahirnya
anak di luar nikah, maka pihak laki-laki tidak dapat dituntut untuk
mempertanggungjawabkannya.
0 comments:
Post a Comment