
Senang rasanya bila
Presiden kita responsif terhadap hal-hal yang terjadi dalam lingkungan negara
ini. Berarti Presiden kita perduli terhadap rakyatnya. Sayangnya, komentar dan
respon Presiden sering salah kaprah alias tidak pada tempatnya. Terhadap kasus semacam
bentrok di Kendal, Presiden SBY malah berkomentar sangat heboh dan seolah
sangat peduli hukum dan taat aturan, giliran masalah pembantaian LP Cebongan
misalnya, Presiden sunyi senyap tak terdengar berapi-api dalam merespon atau
berkomentar. Ada
yang salah pak Presiden? Komentar seorang kepala negara harusnya didasari dari
pengamatan yang menyeluruh, bukan perpanjangan lidah apalagi komentar
PENCITRAAN yang malah memperlihatkan bahwa Presiden SBY tidak memahami situasi
yang terjadi. Sangat disayangkan!.
Komentar Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tentang bentrok antara FPI dan PREMAN Kendal
diantaranya menyinggung tentang aksi main hakim sendiri. Bagi SBY, ajaran Agama
Islam tidak memperbolehkan main hakim sendiri. “Islam tidak identik dengan main
hakim sendiri. Islam juga tidak identik dengan tindakan-tindakan perusakan,”
ujar SBY di acara Buka Puasa Bersama PT Pertamina, di Gedung JI Expo,
Kemayoran, Jakarta Pusat, seperti dikutip detikNews,
Ahad 21 Juli 2013.
Bagaimana seorang
Presiden bisa mengatakan bahwa monitoring FPI MENCEDERAI ajaran Islam,
sementara PROSTITUSI dan PERJUDIAN yang terus aktif di bulan Ramadhan tidak
MENCEDERAI Islam? Seharusnya yang patut dikomentari Presiden sebagai
“MENCEDERAI AJARAN ISLAM” adalah PROSTITUSI dan PERJUDIAN, bukan aksi menolak
maksiat yang mencederai Islam. Hendaknya Presiden SBY mempelajari dahulu
situasi kondisi sebenarnya sebelum berkomentar yang tidak perlu. Apakah pantas
dengan dasar toleransi maka umat Islam yang berpuasa membiarkan PELACURAN dan
PERJUDIAN tetap melenggang?
Berikut ini
tanggapan PRESIDEN FPI HABIB MUHAMMAD RIZIEQ SYIHAB atas komentar PRESIDEN
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO, yang diterima redaktur fpi.or.id, Senin 13 Ramadhan
1434 H/ 22 Juli 2013 M:
Di Kendal, FPI itu
KORBAN bukan PELAKU ! Jadi, dasar tuduhan SBY itu apa ??? Dan kenapa dalam soal
Kendal, SBY begitu semangat bicara tentang FPI yang jadi korban, dan bungkam
terhadap si pelaku PREMAN PELACURAN BERSENJATA dan TEMPAT PELACURAN yang buka
siang malam di bulan Ramadhan ??? Kasihan, ternyata SBY bukan seorang NEGARAWAN
yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang PECUNDANG
yang suka sebar FITNAH dan bungkam terhadap MA’SIAT! Tentu, seorang PRESIDEN
MUSLIM menyebar FITNAH dan membiarkan MA’SIAT, ditambah lagi melindungi
AHMADIYAH dan aneka MEGA SKANDAL KORUPSI, sangatlah mencederai Ajaran
Islam!!”..————–
Tentu saja Front
Pembela Islam (FPI) sangat berguna dan telah dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat. Betapa tidak, beberapa peristiwa penting menjadi catatan, bagaimana
FPI ikut andil dalam aksi yang bersifat nasional, antara lain:
- Yang menuntut pembatalan KEPPRES MIRAS adalah FPI bukan SBY.
- Yang menggagalkan KONTES WARIA di berbagai daerah adalah FPI bukan SBY.
- Yang berda’wah mengislamkan kembali lebih dari 1000 Ahmadiyah di Jawa Barat adalah FPI bukan SBY.
- Yang membubarkan berbagai pertemuan PKI di berbagai daerah adalah FPI bukan SBY.
- Yang berjuang untuk menuju NKRI bersyariah adalah FPI bukan SBY.
0 comments:
Post a Comment