Umat Nasrani meyakini bahwa Nabi Isa terbunuh disalib sementara kaum
muslimin beritiqad bahwa Nabi Isa (‘Isa Ibn Maryam) tidaklah terbunuh
dan tidak pula disalib akan tetapi ia diangkat oleh Allah kelangit. Dan
umat islam meyakini bahwa ‘Isa Ibn Maryam akan kembali lagi ke dunia
pada akhir zaman untuk membunuh Dajjal.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“(Kami menghukum mereka dengan beberapa hukuman) dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih ‘Isa Ibn Maryam, Rasulullah. Akan tetapi, yang mereka bunuh adalah orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti prasangka belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa.” (An Nisa, 157)
Kapankah ‘Isa akan turun?
Setelah kemunculan Imam Mahdi dan keluarnya dajjal maka ‘Isa Al Masih akan turun ke bumi untuk membunuh dajjal sambil berkata kepadanya: “Sesungguhnya aku berhak menghajarmu dengan sebuah pukulan.”
Dimanakah ‘Isa akan turun?
Sabda Rasulullah:
“Isa Ibn Maryam akan turun di menara putih (Al Mannaratul Baidha’), di Timur Damsyik.” (Hadist shahih riwayat Thabrani dari Aus bin Aus.)
Menara putih terletak di Timur Damsyik (Damaskus), Syiria, dimana tempat
tersebut adalah pusat kepemimpinan Al Mahdi dan kaum Muslimin.
Bagaimana cara mengenalinya?
Rasulullah bersabda:
“Tidak ada seorang Nabi pun antara aku dengan ‘Isa dan sesungguhnya ia
benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah melihatnya,
maka ketahuilah: bahwa ia adalah seorang laki-laki yang berpostur tubuh
sedang (tidak tinggi dan tidak pendek), berkulit putih kemerah-merahan,
dia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan
warna merah, kepalanya seakan-akan meneteskan air walaupun ia tidak
basah.” (Hadist shahih riwayat Abu Dawud dari Abi Hurairah. Dalam kitab Ash Shahihah Al Albaani, nomer 2182)
Dalam Hadist lainnya, Rasulullah bersabda:
“Ketika ia (dajjal)
berbuat seperti itu, maka Allah pun mengutus ‘Isa Ibn Maryam. Ia akan
turun di menara putih yang terletak di Timur Damsyik dengan memakai dua
pakaian kuning (pakaian dasar dan pakaian pelapis) yang dicelup dengan
wangi-wangian, sambil meletakkan dua telapak tangannya di atas
sayap-sayap dua malaikat, apabila ia mengangguk-anggukkan kepalanya,
maka jatuhlah tetesan air dan apabila ia mengangkat kepalanya maka
jatuhlah darinya butir-butir seperti mutiara.” (Sebagian dari teks hadist riwayat Muslim pada kitab Al Fitan dari an Nawwas bin Sam’an)
Dari kedua hadist tersebut dapat kita simpulkan:
- ‘Isa Ibn Maryam adalah seorang anak muda laki-laki dengan usia sekitar
33 tahun (umur ketika beliau diangkat ke langit oleh Allah).
- Bertubuh sedang (tidak tinggi dan tidak rendah).
- Berkulit putih kemerah-merahan.
- Berambut halus, panjang dan lurus. Rambut panjangnya tergerai diantara
dua bahunya seakan-akan ia baru keluar dari pemandian dan apabila ia
menganggukkan kepalanya maka jatuhlah tetesan air dan apabila ia
mengangkatnya maka jatuhlah darinya butiran-butiran air seperti mutiara.
- Mengenakan dua lapis pakaian yang dicelup dengan wangi-wangian yang berwarna kekuning-kuningan.
- Beliau akan turun sambil meletakkan dua telapak tangannya diatas sayap-sayap dua malaikat.
Rasulullah bersabda,
“Tiba-tiba ‘Isa sudah berada diantara mereka dan dikumandangkanlah shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi Imam shalat) wahai ruh Allah.”
‘Isa menjawab: “Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu.”
(Riwayat Muslim dalam kitab Al Fitan dan riwayat Ahmad dari Abi Hurairah).
Hal pertama yang akan dilakukan Nabi Isa adalah Shalat, dimana pada waktu itu kaum Muslim sudah mengumandangkan iqamat untuk shalat subuh sedangkan Al Mahdi sudah maju untuk mengimami shalat dan begitu Al Mahdi melihat Isa maka ia segera mundur ke belakang dan berkata: “Kemarilah wahai ruh Allah, Imamilah shalat.”
Nabi Isa enggan dan berkata: “Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah pemimpin terhadap sebagian yang lain.”
Dalam hadis lainnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
“Tiba-tiba ‘Isa sudah berada diantara mereka dan dikumandangkanlah
shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi Imam shalat)
wahai ruh Allah.” Ia menjawab: “Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu
dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu.”
Dalam sabda Rasulullah yang lain:
“Betapa gembiranya kamu apabila telah turun kepada kamu ‘Isa Ibn Maryam
sedangkan Imam (pemimpin shalat) kamu adalah berasal dari kamu.” (Riwayat Muslim dan Ahmad dari Abi Hurairah)
Timbullah pertanyaan:
Mengapa yang turun adalah Nabi Isa? Bukan para Nabi yang lainnya?
Al Hafidz Ibn Hajar dalam kitabnya Fathul Baari, dimana para ulama berkata:
“Bahwa hikmah dari yang turun adalah ‘Isa Ibn Maryam, bukan para Nabi
yang lain adalah untuk membatalkan dakwaan orang-orang Yahudi yang
berkata bahwa mereka telah membunuhnya (‘Isa). Maka disini Allah
memperlihatkan kebohongan mereka dan bahwasanya dialah yang akan
membunuh mereka (orang-orang Yahudi tersebut).
(Kitab Fathul Baari, kitab Ahadits Al Anbiya’, hal.493)
Pertanyaan lainnya:
Mengapa Nabi Isa tidak menjadi pemimpin dalam shalat kaum Muslim tersebut?
Ibnul Jauzi mengatakan: “Sekiranya ‘Isa maju sebagai Imam, maka akan
terjadilah keraguan didalam jiwa, karena orang akan bertanya: Apakah ia
maju sebagai pemimpin atau mendakwa syari’at (agama) yang baru?” Oleh
karena itu, Nabi Isa shalat sebagai makmum adalah supaya tidak ada
keraguan pada sabda Rasulullah:
“Tidak akan ada seorang Nabi pun sesudah aku.”
Setelah Nabi Isa melakukan mengikuti salat shubuh berjamaah maka beliau langsung membunuh Dajal kemudian menghancurkan orang-orang Yahudi (para pengikut Dajal) yang masih tersisa.
Kemudian Nabi Isa menyeru seluruh manusia kepada agama Islam,
menghancurkan salib, membunuh babi dan menolak jizyah karena ia hanya
akan menerima masuk Islam atau perang.
Rasulullah bersabda:
“Demi yang berada ditangannya, sungguh ‘Isa Ibn Maryam hampir akan
turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil, maka ia akan
menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan harta
sehingga tidak seorang pun yang mau menerima pemberian (hibah), dan
sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya.” (Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasa’I dan Ibn Majah dari Abi Hurairah)
Kemudian manusia akan hidup dalam suatu kenikmatan yang belum pernah
mereka rasakan sebab Nabi Isa akan memadamkan segala sebab peperangan.
Maka terhapuslah rasa dengki, iri, permusuhan dan diangkat segala bisa
(racun) dari semua binatang berbisa, sehingga seorang bayi perempuan
tidak akan tersakiti apabila ia memasukkan tangannnya ke mulut ular,
anak-anak akan bermain dengan singa-singa dan binatang-binatang buas
sedangkan itu semua tidak akan menyakiti mereka, serigala akan berada
ditengah-tengah gerombolan kambing seakan-akan ia adalah anjing
penjaganya, Bumi akan mengeluarkan keberkatannya, langit akan menurunkan
kebaikannya dan ‘Isa Ibn Maryam as akan beristri.
Kemudian Nabi Isa akan menunaikan haji ke Ka’bah.
Sabda Rasulullah:
“Demi Dzat yang diriku berada ditangannya, sungguh ‘Isa Ibn Maryam akan
mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau
umrah atau kedua-duanya dengan serentak.” (Hadis Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abi Hurairah. Dalam Ash Shahihah Al Albaani, nomer 2457)
Kemudian Nabi Isa akan berada di bumi selama 7 tahun. Dalam sebuah hadis
yang shahih disebut bahwa ia akan menetap selama 40 tahun. Sedangkan
‘Isa akan wafat setelah Allah membinasakan Ya’juj dan Ma’juj.
0 comments:
Post a Comment